BERITABANJARMASIN.COM- Debat kandidat calon Ketua Umum PB PMII dan PB Kopri PMII digelar dalam rangka Kongres ke-30 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Balikpapan pada 13-17 April 2020 mendatang.
Dalam debat ini materi yang harus disampaikan para kandidat tersebut yakni terkait ideologi PMII, kemandirian organisasi, hubungan PMII dengan eksternal, kaderisasi PMII, dan sistem administrasi organisasi.
Ketua BP Kongres PMII, Rachmatul Fitriah mengatakan skema debat kandidat tersebut digelar perdana di enam kota yaitu Bengkulu, Banjarmasin, Mataram, Jombang Kendari dan DKI Jakarta.
Sementara itu, Banjarmasin menjadi kota kedua yang menggelar debat kandidat untuk wilayah Kalimantan. "Dengan adanya BP Kongres kali ini setidaknya teman-teman lebih tahu kandidat yang akan mereka pilih nantinya," ucapnya kepada Beritabanjarmasin.com pada Senin (9/3/2020) di Auditorium Mastur Jahri UIN Antasari, Banjarmasin.
Menurutnya semua kandidat Calon Ketua Umum PB PMII dan PB Kopri PMII memang layak untuk memimpin organisasi ini.
Sementara itu salah satu calon Muhammad Ramli Jauhari, mengaku optimis bisa meraih kursi Ketua Umum PB PMII. Karena ia merupakan satu-satunya calon ketua umum yang berasal dari Kalimantan. Apalagi dengan adanya rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, juga dinilai menguntungkan pencalonannya.
“Belum pernah ada kandidat dari Kalimantan Selatan. Maka, kali pertama mudah-mudahan saya bisa dipantaskan dan disiapkan untuk bisa membawa nama baik Kalsel,” tuturnya
Oleh karenanya, jika ia diamanahkan menjadi Ketua Umum PMII bertekad membawa manfaat organisasi yang dirasakan oleh lebih dari 260 cabang di seluruh Indonesia.
“Secara nasional PMII membawa misi back to pesantren. Di sisi lain, kita juga harus masuk di ruang-ruang kampus umum, di ruang kampus agama sudah sangat banyak, tapi bagaimana caranya kader-kader PMII berasal dari teknik, kedokteran, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (fitri/puji)
Posting Komentar